Kamis, 09 April 2009

In-memoriam Asghar Roosadi

Selamat Jalan Sang Fotografer


Pada tanggal 11 November 2007, saya sempat berkampanye untuk pencalonanan Ketua IA-ITB di gedung Politeknik Batam. Pada saat itu tentunya saya bertemu dengan Eko, sang direktur Politeknik, di gedung yang ia kelola. Sewaktu saya datang, gedung pertemuan masih sangat sepi sehingga saya sempat berkeling-keliling gedung. Saya sangat kagum akan fasilitas gedung perkuliahan dan juga ruang pertemuannya yang betul-betul megah. Eko juga menceritakan tentang ribuan mahasiswa yang sedang ia didik, juga tentang fasilitas perkuliahan serta asrama mahasiswa di Polikteknik Batam.


Di dalam gedung yang masih agak sepi, ada beberapa alumni yang telah hadir. Saya langsung berkeliling bersalam-salaman (namanya juga kampanye). Sewaktu melihat Laksono Budi Prasetyo, saya sangat ingat bahwa ia alumni ITB-77, kita tentunya langsung saling sapa. Tapi ada seorang alumni ITB yang agak pendiam duduk di kursi belakang. Saya terus terang agak lupa dengannya. Laksono-lah yang memperkenalkan saya kepada alumni tersebut.


“Heng, ini Asghar. Dia alumni ITB-77, lho”.


Saya langsung salaman dengan Asghar dan seperti biasa ketawa-ketawa, becanda dan minta dukungan.


”........Aku EL, Heng”.


”Oh sama Djasli, dong”, jawab saya.


Dia langung tanya,


”Djasli ngapain sekarang, Heng ?”.


”Wah dia sih sekarang udah punya perusahaan PT Ganesha Energy dan mendapat gelar kehormatan Insinyur Teknik Kimia”.


Tentu Asghar bingung dengan jawaban saya. Terus saya jelaskan tentang pengetahuan baru Djasli, khususnya dalam proses pembuatan Biodiesel di pabrik milik ITB-77.


”Oh,iya..iya”.


Dia ketawa-ketawa dengar cerita saya. Lalu, saya sempat tanya dimana ia bekerja. Asghar bercerita bahwa ia bekerja di TEAC Batam. Ia langsung mengeluarkan kartu namanya, yang menunjukan bahwa ia adalah General Manager di PT Teac Batam.


”Wah selamat-selamat, luar biasa ya Asghar”.


Seperti kebanyakan orang hebat yang low profile, dia bilang,


”.....Ah biasa aja Heng”.


Tidak kusangka bahwa itu adalah pertemuan saya dengan Ashgar yang pertama kali dalam hidup, dan untuk terakhir kalinya.


Sewaktu menulis in-memoriam ini, saya mencoba meng-google nama Asghar Roosadi. Saya sempat terkaget-kaget, karena ternyata link dengan nama tersebut ada ribuan jumlahnya, terutama tersebar di www.fotografer.net. Saya baru mengetahui bahwa rekan Asghar adalah seorang fotografer senior dengan ribuan karya-karya foto yang sangat luar biasa. Saya membaca, banyak sekali sahabat-sahabat fotografer yang kehilangan dengan kepulangan Asghar ke sang Khalik beberapa hari yang lalu. Juga saya baca tentang cita-cita hidupnya untuk membuat toko kamera di Batam. Tapi yang membuat saya terpukau adalah foto-foto yang telah dibidik dan diabadikan oleh sahabat kita Asghar.


Mungkin inlah cara beliau untuk menyampaikan kepada seluruh sahabat-sahabatnya, bahwa ia telah melihat pemandangan-pemandangan karya Allah SWT di bumi ini, yang luar biasa spektakulernya. Pemandangan-pemandangan indah tersebut berhasil ia tangkap dan abadikan melalui lensa kameranya selama ia berada di dunia.


Selamat jalan Asghar, semoga arwahmu diterima disisi Allah SWT dan diampuni segala dosa-dosanya. Amien. Selamat ber-”hunting” pemandangan yang lebih indah di taman sorgawi dengan kamera Nikon D50 favoritmu.[HQ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar