Jumat, 10 April 2009

Hilman Muchsin ( SI 77)


Jangan Takut Rugi Dalam Bisnis


Jangan mengharap terjun ke bisnis langsung untung. Derita kerugian merupakan ‘energi’ yang tersimpan dan suatu saat energi tersebut akan kembali.


Seorang balita belajar berjalan tak sekonyong-konyong dapat langsung melangkah tanpa hambatan. Jatuh bangun silih berganti bukan merupakan ‘ketidakmampuan’ organ tubuh mengayunkan kaki menapak bumi. Melainkan merupakan proses belajar mencapai kesempurnaan dalam berjalan. Proses berjalan merupakan dimensi waktu yang panjang, sehingga diperlukan kesempurnaan organ tubuh untuk beradaptasi dengan kehidupan.


Demikian falsafah Hilman Muchsin dalam menjalankan bisnis. Kegagalan bisnis bukan energi yang terbuang sia-sia. Banyak pelajaran dapat dipetik dari sebuah kegagalan. “Itulah pengorbanan! Pengorbanan memang diharuskan dalam bidang apa saja,” kata Hilman memberikan refleksi perenungan bagi calon entrepreneur.


Menurut Hilman, pengorbanan merupakan sebuah energi. Einstein mengatakan bahwa energi itu tidak hilang. Energi itu kekal. Makanya ada hukum kekekalan energi. Dan, besarnya energi yang masuk, sama dengan besarnya energi yang keluar. “Hanya prosesnya tidak bisa dijelaskan,” kata Wakil Direktur Utama PT. Translingkar Kita Jaya di ruang kerjanya. Bila pengorbanan kita sudah besar, maka hasilnya juga akan besar.


Ambil contoh, ada dua pot yang ditanami dengan bunga. Kedua pot itu sama-sama diberi pupuk sejenis dengan dosis yang sama. Tapi, pot yang satu dirawat dengan baik, sedangkan pot yang satunya tidak dirawat. Apa yang terjadi? Bunga yang ada di dalam pot yang dirawat tumbuh dengan subur dan indah, sedangkan bunga yang tumbuh dalam pot yang tidak dirawat tumbuh apa adanya, tapi tidak indah. “Itulah energi. Ada hasil yang berbeda antara satu dengan lainnya, sesuai dengan energi yang kita keluarkan,” tambahnya.


Analogi itu tampaknya diyakini Hilman dalam menjalankan bisnis. Kendati tak semua bisnisnya berjalan sukses. Tapi, bukan berarti kegagalan menimbulkan traumatic mendalam, Justru sebaliknya. Satu bisnis gagal, ia coba bisnis lain. Diantara usaha yang pernah dilakoni, yaitu bisnis properti di Purwakarta (yang ahirnya dibeli Ikang Fawzi). Bisnis di bidang form work / scaffolding system. Bisnis jual-beli saham dan uang. Bisnis produksi minyak atsiri yang terbuat dari bahan baku nilam,cengkeh, pala dan lain-lain. Bisnis pendulangan emas di Pongkor, Bogor dan agrobisnis. Bahkan, tahun 1999 membentuk Koperasi Mitra Tani Makmur yang mengolah tanah pertanian seluas 700 hektar. Yang bekerjasama dengan Edward Soerjadjaja, di Kerawang Timur. “Saya membuat konsep terintegrasi bagi transmigrasi yang diberi nama GEMA PALAGUNG ( padi, palawija, jagung dan kedele-Red) yang peresmiannya dilakukan oleh Menteri Transmigrasi Hendropriyono,” dan proyek ini rugi besar, tambah Hilman.


Kembali ke Habitat


Sebetulnya habitat Hilman adalah berkutat dalam pembangunan jalan tol. Lebih dari 20 tahun waktunya dihabiskan di bidang kontruksi (disamping mempunyai usaha sendiri) Hilman bergabung dengan PT. Yala Perkasa Internasional, sejak ia lulus dari Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, ITB tahun 1982. Sejumlah proyek jalan tol telah ditanganinya, seperti pembangunan jalan tol Sedyatmo sebagai Manager construction , jalan tol Cawang – Tanjung Priok sebagai Manager Area (Deputy Project Manager), jalan tol Yong Peng – Ayer Hitam, Johor Malaysia sebagai Senior Advisor dan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) section “S” sebagai Project Manager.


Pembangunan jalan tol Cawang -- Priok, kata Hilman, merupakan karya yang revolusioner. Betapa tidak, saat itu di Indonesia baru ada Jembatan Semanggi. Sementara tol Cawang – Priok merupakan jalan layang full elevated yang terpanjang di Indonesia saat itu, yaitu 14 km. “Itu karya saya yang paling besar dan saya bangga. Sebab, banyak usulan-usulan saya yang diterima dalam pembangunan proyek tersebut,” tandasnya serius.


Menurut Hilman, pembangunan tol Cawang -- Priok yang menggunakan I- girder (bukan box gider seperti di Semanggi ) merupakan usulannya. “Saya juga termasuk orang memberikan kesempatan kepada Prof.Ir. Raka Sukawati untuk mempraktekkan teknologi beton penyanggah (Pier Head) yang bisa berputar. Ini penemuan orang Indonesia yang pertama diuji di proyek ini,” jelasnya seraya menambahkan ia kembali ke bisnis jalan tol karena bidang ini merupakan habitatnya. Karena keuletan dan dedikasi nya yang tinggi, pada usia 33 tahun sudah memperoleh beberapa penghargaan dari Menteri Pekerjaan umum (Radinal Moochtar), Menteri Perindustrian (T.Ariwibowo), dan Gubernur Lemhannas (Let. Jend. Mutojib).


Kisah Hilman berkiprah di bisnis jalan tol tak “semulus” jalan tol itu sendiri. Dimulai pada tahun 1997, di mana program Jasa Marga (waktu itu sebagai regulator merangkap operator) membangun 12 ruas jalan tol tidak berjalan. Pada tahun 2001 ia mengusulkan pembangunan jalan tol di Kota Depok. Dalam usulannya itu, ada dua ruas jalan tol yang diusulkan di Depok, yaitu: Barat – Timur dan Utara – Selatan.


Untuk merealisasikan rencana besar tersebut, Hilman mendirikan perusahaan Investasi yang diberi nama PT. Transindo Karya Investama. Mulanya perusahaan ini 100% miliknya. Ia melakukan studi kelayakan dengan melibatkan konsultan dan Fakultas Teknik Sipil, Universitas Indonesia terhadap rencana pembangunan jalan tol Depok yang diperkirakan menelan biaya Rp. 1,2 triliun (tahun 2001).


Konsep ini ditawarkan kepada Walikota Depok (waktu itu dijabat oleh bapak H. Badrul Kamal) dan Jasa Marga. “Pak Walikota melakukan pertemuan terbuka dengan DPRD depok dan saya melakukan presentasi terhadap rencana tersebut,” tambah Hilman sambil menambahkan bahwa kota Depok merupakan kota penyanggah Jakarta yang berada di tengah-tengah JABODETABEK. Sebelah selatan adalah kabupaten Bogor, Sebelah Timur adalah Kabupaten Bekasi , sebelah baratnya adalah Kabupaten Tangerang dan sebelah utaranya adalah Kota Jakarta.


Pemerintah Depok akhirnya setuju atas rencana pembangunan jalan tol itu. Walaupun Pemda Depok harus merubah Rencana Tata Ruang dan tata wilayahnya. Tapi, dalam perkembangannya, pembangunan jalan tol merupakan keputusan pemerintah pusat, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. “Karena pada waktu itu swasta tidak bisa langsung mengusulkan pembangunan tol ke pemerintah pusat, akhirnya Walikota Depok yang mengusulkan pembangunan jalan tol resebut ke pemerintah pusat ,” jelas Hilman.


Usulan tersebut dimentahkan pemerintah pusat. Sebab, pembangunan jalan tol harus terintegrasi dengan daerah-daerah sekitarnya (Bekasi, Bogor dan Tangerang). Kemudian Walikota Depok mengutus Kepala Bapeda (Badan Pembangunan Daerah) Depok membicarakan masalah pembangunan tol terintegrasi dengan daerah yang bersinggungan dengan Depok. Kebetulan Ketua Bapeda Depok, kata Hilman, Alumni ITB, angkatan 1979 (Bapak Lukman Hakim-Red). Pemerintah Depok menjadi inisiator untuk mengundang Bapeda Bekasi, Bogor dan Tangerang. Setiap pemerintah daerah kabupaten dan kota, kata Hilman, meminta penjelasan atas rencana pembangunan tol terintegrasi tersebut. Untuk meyakinkan masing-masing pemda, memang bukan perkara mudah. Diperlukan waktu tak kurang tiga tahun Walaupun akhirnya masing-masing pemda menyetujui rencana pembangunan tol terintegrasi itu.


Kembali Hilman harus merogoh koceknya untuk membiayaai studi kelayakan dan kajian pembangunan tol terintegrasi antara Depok, Bekasi, Tangerang dan Bogor. Tak pelak lagi, seluruh usaha Hilman ditutup. Dananya digunakan untuk membiayai studi kelayakan tersebut. Bahkan, asset yang dimilikinya seperti Tanah, apartemen dan aset-aset yang lain harus dilepas . Lebih dari itu, rumah tempat tinggalnya pun terpaksa digadaikan untuk menggapai obsesi menjadi pengusaha operator jalan tol. “Saat itu Saya sudah menghabiskan dana yang cukup besar untuk membiayai studi kelayakan tersebut,” urainya lagi.


Setelah melakukan studi kelayakan, Pemda Depok segera mengajukan ke pemerintah pusat untuk membangun tol Depok dan akan dikembangkan oleh masing-masing daerah (Bekasi,Tangerang dan Bogor). Tiba-tiba keluar UU N0. 38 tahun 2004 tentang Jalan. Dalam UU itu disebutkan, pengadaan jalan tol harus dilakukan oleh pemerintah sebagai regulator melalui proses tender.


Sebagai penggagas, kata Hilman, perusahaannya mendapat privilege bila mengikuti tender jalan tol tersebut. Privilege yang diperolehnya adalah bila perusahaannya gagal memenangkan tender, maka biaya studi kelayakan yang telah dikeluarkan dikembalikan, sedangkan bila perusahaannya menang, biaya yang telah dikeluarkan itu tidak dikembalikan “Bila dalam tender penawaran tarif tol perusahaan saya beda tipis dengan peserta tender lainnya, maka perusahaan saya yang diutamakan (walaupun tidak tertulis),”tambahnya.


Kembali kendala muncul, Hilman kehabisan dana segar untuk membiayaai perusahannya. Dananya telah dibenamkan untuk melakukan studi kelayakan. Ia pun melakukan road show ke Malaysia dan Singapura untuk mencari dukungan pendanaan. Beberapa perusahaan di Malaysia dijajaki, seperti Malaysia Transport Development, Kessas, Plus, dan Intria. “Investor Malaysia keberatan menanamkan invetasi di sektor jalan tol. Investor Malaysia melihat tidak adanya kepastian hukum di Indonesia, terutama soal pembebasan tanah,” kata Hilman menjelaskan mengapa investor Malaysia kurang tertarik menanamkan investasi di jalan tol. Apalagi bisnis jalan tol tidak mempunyai asset. Tanah jalan tol, menurut UU, menjadi milik pemerintah. Investor hanya diberi kompensasi dalam bentuk pengelolaan tol selama 35 tahun.


Setelah gagal road show di Malaysia, Hilman mencoba mendekati investor dalam negeri. Hampir semua pengusaha besar di Indonesia ia tawarkan proyek ini. Akhirnya ia bertemu Kelompok usaha Multi media terbesar saat ini. Dan, gayung pun bersambut. Hilman melepas sahamnya di PT. Transindo Karya Investama sebesar 60% kepada kelompok tersebut. Untuk meningkatkan modal perusahaan, “Dana yang diperolehnya dimasukkan kembali sebagai penyertaan sahamnya,” kata Hilman. Kemudian PT. Transindo Karya Investama membentuk konsorsium dengan Pt. Jasa Marga (persero), Pt. Waskita Karya (persero), dan Pt. Kopnatel Jaya , yang akhirnya berhasil memenangkan tender pembangunan jalan tol di Depok untuk Ruas Cinere-Jagorawi, kemudian konsorsium ini membentuk perusahaan Investasi dengan nama Pt. Translingkar Kita Jaya. Dengan nilai investasi sebesar 2,2 Triliun rupiah.


Menurut Hilman proyek jalan tol tersebut mulai masuk tahap kontruksi April mendatang. Bila tidak ada aral melintang, awal tahun depan proyek tersebut selesai untuk satu Seksi siap dioperasikan dan pada akhir tahun 2009 , diharapkan seluruhnya dapat diopersikan secara penuh. Hilman pun puas, karena cita-citanya ingin menjadi operator tol mendekati kenyataan, kata Hilman sambil menyantap menu soto ayam saat makan siang dengan Ganesha Gazette.[]

1 komentar:

  1. Kepada Yth,
    PERUSAHAAN
    DI TEMPAT

    Up : HRD Keuangan

    Perihal : Penawaran Penerbitan Bank Garansi & Asuransi,
    Tanpa Agunan, (Non Collateral)
    Bersama ini Kami ingin memperkenalkan diri, bahwa CV. ANUGERAH JAYA ABADI adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Penerbitan Jaminan Bank Garansi dan Asuransi Tanpa Agunan (Non Collateral), Proses Cepat, Bisa dicek Keabsahanya dan Polis Di Jamin kami antar.

    Jenis jaminan yang kami terbitkan yaitu sbb:
    1.Jaminan Penawaran ( Bid Bond )
    2.Jaminan Pelaksanaan ( Peformance Bond )
    3.Jaminan Uang Muka ( Advance Payment Bond )
    4.Jaminan Pemeliharaan ( Maintenance Bond )
    5.Jaminan pembayaran akhir tahun ( SP2D )

    Jenis jaminan Asuransi kami terbitkan antaranya sbb:
    • PT. Asuransi ASKRINDO
    • PT.Asuransi JASINDO
    • PT.Asuransi ASEI
    • PT.Asuransi SINARMAS
    • PT.Asuransi JAMKRINDO
    • PT.Asuransi ASKRIDA
    • PT.Asuransi BUMIDA
    • PT.Asuransi ACA
    • PT.Asuransi MEGA PRATAMA
    • PT.Asuransi BOSOWA PERISKOP
    • PT.Asuransi RAYA
    • PT.Asuransi BERDIKARI
    • PT.Asuransi RAMAYANA
    * PT.Asuransi REKAPITAL
    Jenis Bank Garansi Kami terbitkan sbb:
    * Bank Mandiri
    * Bank BRI
    * Bank BNI
    * Bank BTN
    * Bank SYARIAH BUKOPIN

    Syarat - syarat penerbitan Bank Garansi dan Asuransi adalah sebagai berikut :
    * Membuat surat permohonan Bank Guarantee / Surety Bond
    * Melampirkan Company profil / Biodata prusahaan lengkap
    * Melampirkan laporan keuangan ( neraca laba/rugi ) 2 tahun terakhir
    * Melampirkan photo cofy undangan lelang /SPK/P.O/RKS & Surat kontrak lainya
    Demikianlah penawaran ini kami sampaikan, semoga ini merupakan awal kerjasama yang baik dan berkesinambungan dimasa yang akan datang. Sambil menunggu konfirmasi Fwd: Penawaran Penerbitan Bank Garansi dan Asuransi Tanpa Agunan (Non Collateral )nya saya ucapkan terimakasih.

    Berikut Di Bawah ini saya lampirkan
    Proposal Penawaran Penerbitan Bank Garansi dan Asuransi Tanpa Agunan (Non Collateral).

    Hormat kami,
    CV. ANUGERAH JAYA ABADI
    Ruko Legenda Park Blok c No.37 Jl. Dukuh Zamrud selatan Blok c No. 37 mustika jaya - Bekasi
    From : Mebri Ardiantoni
    Contact : 0812 8624 2229 / 021 82623655
    E-Mail : mebri.jaya@gmail.com

    BalasHapus